Structuring The Project

Rafa Rini Sintia P

0218123006

Why Structuring the Project is Necessary?

Pada tahap inisiasi proyek kita melakukan analisis biaya dan keuntungan, sebelum kita melanjutkan ke tahap yang lebih rinci seperti mengestimasi berapa lama suatu proyek akan berlangsung dan berapa banyak biaya yang diperlukan, kita perlu memiliki gambaran tentang pekerjaan yang akan dilakukan didalam proyek dan siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan membuat struktur organisasi proyek

  • Organisasi Proyek

Dalam pelaksanaan sebuah proyek dibutuhkan sebuah wadah atau sarana sehingga dalam pengelolaan proyek kegiatan yang dilakukan memiliki program, visi, misi, dan tujuan yang jelas sehingga pelaksanaan kegiatan proyek memiliki batasan dan standar yang telah disepakati dan dilaksanakan dengan maksimal oleh personel penanggung jawab masing-masing kegiatan.

  • Fungsi Organisasi
  1. Merupakan sarana dimana para peserta atau anggota bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang tidak mungkin diperoleh bila kita bekerja sendiri-sendiri
  2. Memberikan pengetahuan secara continue baik mengenai
  • Pengaturan bagaimana bekerja sama
  • Adanya pembagian pekerjaan untuk menghindari tumpang tindih
  • Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab.
  1. Merupakan sarana karir bagi kita
  • Struktur Organisasi

Adalah suatu diagram yang menunjukkan fungsi-fungsi departemen atau posisi dalam suatu organisasi dan bagaimana mereka saling berhubungan

Dalam struktur organisasi tergambar adanya:

  1. Pembagian pekerjaan
  2. Pimpinan dan bawahan
  3. Tipe-tipe pekerjaan yang harus dilaksanakan
  4. Tingkatan-tingkatan dalam manajer

Struktur organisasi proyek dibuat dengan situasi kultur dan keunikan berbeda berdasar kebutuhan sistem manajemen proyek. Oleh karena itu, organisasi proyek mempunyai susunan dan hierarki yang berlainan pula. Pemilihan organisasi proyek didasarkan atas tingkat kebutuhan dan kompleksitas proyek; semakin kompleks proyek, semakin kompleks pula susunan organisasinya.

 

  • Organisasi Proyek Fungsional

Struktur organisasi jenis ini dikelompokkan menurut fungsinya, memiliki struktur dengan konsep otoritas dan hierarki vertikal. Tanggung jawab organisasi proyek biasanya dirangkap dengan tugas sehari-hari pada organisasi fungsional perusahaan, karena itulah untuk proyek yang besar dapat mengganggu kegiatan keseluruhan, bila organisasi fungsional di gunakan

  • Organisasi Proyek Murni

Struktur organisasi proyek jenis ini merupakan bagian tersendiri dari organisasi fungsional perusahaan, dimana manajer mempunyai otoritas penuh terhadap proyek. Dengan status ini, tim proyek memiliki komitmen dan wewenang mandiri, namun tetap dalam koordinasi perusahaan.

  • Organisasi Proyek Matriks

Struktur organisasi proyek ini biasanya gabungan dari organisasi proyek murni dan fungsional, memanfaatkan ahli dari berbagai disiplin ilmu yang terlibat dalam organisasi fungsional sebagai bagian dari proyek, tetapi tidak mengganggu proses pelaksanaan proyek serta organisasi fungsional perusahaan.

 

MANAJER PROYEK

Manajer Proyek Sebagai Kepala Tim Proyek

  1. Mengelola berbagai macam kegiatan
  2. Mengelola pelaksanaan dan pengendalian untuk sasaran yang telah ditentukan, seperti jadwal, biaya dan mutu
  3. Mengelola tenaga kerja dan tenaga ahli dalam jumlah besar terutama dalam aspek perencanaan
  4. Pada tahap pembangunan ia harus mampu mengintegrasikan dan mengsinkronisasikan kegiatan menjadi suatu kegiatan yang terpadu dalam rangka mencapai sasaran

KRITERIA MANAJER PROYEK

  1. Kaya akan inisiatif
  2. Luwes dalam pendekatan tanpa mengorbankan sasaran pokoknya
  3. Bertanggung jawab
  4. Merespon sebuah pemikiran atau teorema yang diterima dengan mengevaluasi secara sistematis
  5. Menyukai tantangan dan memiliki sikap yang selalu bersedia dan siap menghadapi tantangan juga harus dapat meyakinkan kepada bawahan bahwa persoalan-persoalan tersebut adalah wajar dan merupakan tantangan yang harus dihadapi
  6. Mengantisipasi persoalan dengan tidak jemu-jemunya mengkaji dan menganalisis masalah tersebut dan mempersiapkan alternatif-alternatif pemecahannya
  7. Menguasai aspek hubungan antara manusia karena adanya hubungan vertical dan horizontal
  8. Generalisasi dan spesifikasi, yaitu menguasai keseluruhan kegiatan agar tercipta sinkronisasi kegiatan di bidang-bidang fungsional menjadi suatu kegiatan yang terpadu
  • Kekuasaan berasal dari keahlian (expert power) dan referent power.
  • Expert power : kemampuan untuk mengajak anggotanya untuk melakukan sesuatu demi terselenggaranya proyek, karena ia dianggap memiliki pengetahua
  • Referent power : kemampuan untuk membuat peserta proyek tanggap terhadap keinginan-keinginannya

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka :

Buku I bahan ajar manajemen proyek. Disusun oleh : Drs. Ashari. ST., SST., M.Eng

Husen, Abrar. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Karaini, Armaini Akhirson. Pengantar Manajemen Proyek Seri Diktat Kuliah.  Depok : Universitas Gunadarma

Husen, Abrar. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta : Penerbit ANDI

 

Manajemen Proyek 1-2

Pengenalan Manajemen Proyek (Kelompok 1)
  • Proyek adalah usaha sementara yang dilakukan untuk menghasilkan produk, layanan, atau hasil yang unik, sedangkan yang di maksud dengan operasi adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk mempertahankan bisnis. Proyek sendiri akan  berakhir ketika tujuannya telah tercapai, atau proyek telah diakhiri. Jika proyek yang dilaksanakanbesar maka waktu pelaksanaan ataupun pekerjaanya cukup memakan waktu yang lama , namun jika proyek tersebut tergolong kecil maka butuh waktu singkat untuk diselesaikannya. Sedangkan Manajemen proyek itu sendiri adalah penerapan pengetahuan, keahlian, alat bantu dan tehnik pada aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan proyek.
  • Pentingnya Manajemen Proyek adalah sebagai berikut:
  1. Supaya target tercapai
  2. Ingin melakukan perubahan, dan atau pengembangan
  3. Memerlukan kecepatan (not business as usual)
  4. Ketika dibutuhkan Lintas sektoral, karena tdk dapt dilakukan melalui birokrasi organisasi yg ada.
  5. Untuk mendukung pelaksanaan rencana strategic
  6. Memerlukan terobosan.
  • Tiga Batasan Manajemen Proyek yaitu sebagai berikut:
  1. Sasaran lingkup: Pekerjaan apa yang akan dilakukan?
  2. Sasaran waktu: Berapa lama harus diselesaikan?
  3. Sasaran biaya: Berapa biayanya?
  • Siklus Hidup Proyek

Secara garis besar siklus hidup proyek dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu:

  1. Tahap Konsepsi
  2. Tahap Perencanaan
  3. Tahap Eksekusi
  4. Tahap Operasi
  • Kriteria Sukses Proyek
  1. Menentukan definisi tujuan (goal definition) yang jelas
  2. Hasil dari proyek tersebut dapat diterima oleh pelanggan
  3. Komitmen yang kuat pada suatu proyek
  4. Cakupan (Scope) proyek yang digarap sewajarnya
  5. Biaya yang dikeluarkan ketika proyek terselesaikan tidak jauh dari rencana awal

 

Manajemen Proyek (Kelompok 2)

MANAJEMEN PROYEK

  • PROJECT SCREENING SELECTION

Project Selection adalah suatu proses untuk memilih proyek, yang mana prioritas setiap gagasan proyek akan dinilai dari berbagai perspektif. Pada tahapan ini proyek hanya sebatas saran dan ide untuk perbaikan masalah atau meningkatkan kinerja. Project Selection berguna untuk mengetahui resiko-resiko yang ada dalam proyek, seperti:

  1. Technical Risk
  2. Financial Risk
  3. Safety Risk
  4. Quality Risk
  5. Legal Exposure
  • KOMPONEN PROSES EVALUASI

Evaluasi Proyek atau studi kelayakan bisnis merupakan pengkajian suatu usulan proyek (atau bisnis) untuk menentukan apakah dapat dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project) dengan berdasarkan berbagai aspek kajian.

  • CHECKLIST AND SCORING MODELS

Checklist Model adalah model pemilihan proyek berdasarkan daftar kriteria yang berhubugan dengan pilihan proyek.

Scoring Model adalah model pemilihan proyek yang memberikan peringkat pada setiap kriteria pembangunan proyek sesuai dengan kepentingannya.

  • POHON KEPUTUSAN

Pohon Keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Pohon keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasi. Contoh pohon keputusan sebagai berikut:

  • Expected Monetary Value :

Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai ekonomi yang diharapkan (tertinggi)

 

Formula EMV :

EMV = ? (Probability x nilai payoff yang diharapkan)

EMVA

(0.20 x 50.000.000) + (0.80 x 0) = 10.000.000

EMVB =

(0.45 X 10.000.000) + (0.55 X 0) = 4.500.000

Kesimpulan : memilih proyek A